Sabtu, 15 Oktober 2016

GRUP PROSES MANAJEMEN PROYEK


SOFTSKILL | MANAJEMEN PROYEK & RESIKO#
“ DINA EKASARI “
3KB04
Oleh Kelompok 3 :
Aldi Dharmawan | 20114738
Aulia Harits | 21114818
Dinanto Aji Nugroho | 23114146



SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA

Dalam sebuah manajemen proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dan tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu grup proses.
Dalam Manajemen proyek terdapat 5 grup proses :
a. Inisiasi
Merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.
b. Perencanaan Proyek
Mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan aktivitas aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati. Sebuah kerangka gagasan – gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.
Eksekusi Proyek dan Pengawasan Proyek
c. Eksekusi
Sebuah rencana eksekusi suatu proyek sangat erat kaitannya dengan estimasi biaya, dimana keduanya saling bergantung dan tidak akan terpenuhi keduanya secara total jika satu diantara keduanya tidak terselesaikan. Biasanya manager suatu proyek tidak terikat secara langsung dalam sebuah jadwal yang kompleks dari sebuah proyek apalagi jika itu adalah sebuah proyek yang berskala besar.Tapi yang harus disadari seorang manajer proyek harus memastikan bahwa proyek harus berjalan apapun hambatan yang mungkin dihadapi.
d. Kontrol
Mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
e. Akhir
Melakukan formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek.

Hubungan antara Grup Proses dan Area Knowledge
Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses.



Inisiasi proyek
Inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk dan berakhir ketika manajer proyek diberikan otoritas juga petunjuk untuk memulai perencanaan.
Dokumen Tahap Inisiasi
Merupakan dokumen yang berisi tentang tahap awal kegiatan awal yang sudah dibentuk sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan oleh tim proyek.
Rencana Proyek
Rencana Proyek adalah sebuah kerangka gagasan gagasan dalam menjalankan sebuah manajemen proyek dan demi mensukseskan apa yang menjadi tujuan manajemen proyek itu dibuat.
Eksekusi Proyek dan Pengawasan Proyek
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol pelaksanaan proyek juga penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.


Memilih Metodologi Manajemen Proyek
Sebuah perusahaan vendor IT atau vendor apapun yang hidup matinya bergantung pada keberadaan proyek, memiliki masalah yang sama dalam menentukan metodologi apa yang cocok untuk digunakan dalam pengerjaan proyek. Dalam dunia IT lebih dalam lagi akan ada pertanyaan metodologi apa yang cocok untuk pengembangan software atau untuk digunakan sebagai acuan Software Development Life Cycle (SDLC).
Pengalaman membuktikan, tidak adanya kejelasan metodologi yang jelas yang digunakan perusahaan akan membuat proyek berjalan tanpa arah dan akan sangat tergantung dari individu manajer proyeknya. Jika kondisi itu berlangsung pada proyek yang kompleks dan ditangani oleh manajer proyek yang tidak berpengalaman maka akan berakhir pada kegagalan proyek. Bagi orang yang lebih tinggi yaitu atasan dari manajer proyek, hal tersebut akan membuat proyek-proyek tidak bisa dimonitor apalagi dikontrol.
Memilih metodologi proyek memang bukan hal yang mudah. Kita tau ada berbagai macam metodologi mulai yang general, yang bisa diimplementasikan pada proyek apapun seperti PMBOK, PRINCE2 maupun yang spesifik untuk domain tertentu misalnya SWEBOK, XP, Scrum yang digunakan pada proyek development software. Masing-masing metodologi memiliki keuntungan dan kita perlu untuk TIDAK memilih begitu saja satu metodologi karena saya percaya tidak ada metodologi yang “one size fits all”.
Kita dapat mengolaborasikan beberapa metodologi dan membuatnya pesifik untuk perusahaan dengan catatan metodologi tersebut didefinisikan agar sesuai dengan sifat dari proyek-proyek yang ada dan sebisa mungkin masih dapat disesuaikan (tailored) sesuai dengan besarnya proyek. Untuk mengelaborasi metodologi, sebaiknya kita mulai dengan studi beberapa metodologi yang sudah ada. Ada baiknya kita membuat listing yang lengkap dari metodologi yang yang sudah ada, mempelajarinya secara high level, kemudian menentukan yang menjadimain interest, lalu melakukan klasifikasi seperti yang dijelaskan sebuah artikel "Defining & Classifying Project Management Methodologies." Berikut ini gambaran level dari klasifikasi metodologi manajemen proyek dari artikel tersebut.
Ada baiknya perusahaan membuat sebuah referensi metodologi manajemen proyek pada Level 3 (Organization specific, customized methodology). Yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diadaptasi menjadi L4 maupun L5 sesuai kemampuan manajer proyek.
Sebuah kesimpulan yang menarik terkait pemilihan metodologi ini dapat kita lihat dari artikel . Menurut penulis artikel tersebut, Alistair Cockburn, metodologi memiliki sepuluh elemen dasar yaitu: roles, skills, activities, techniques, tools, teams, deliverables, standards, quality measures dan project values. Tidak semua metodologi mencakup semua elemen tersebut, semakin besar proyek maka harus semakin besar metodologinya artinya aspek elemen yang dicakup harus semakin lengkap. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengelaborasi beberapa metodologi. Lebih jauh lagi, perusahaan seharusnya tidak hanya mendefinisikan acuan metodologi tetapi sebuah common frame of reference yang mencakup :

A common project management model.
Companywide project management training programs.
Project management career development.
Knowledge-sharing activities.


Studi Kasus : JWD Consulting’s Project Management Intranet Case Study : JWD Consulting’s Project Management Intranet Site kami merangkum bahwa Manajemen Proyek terdiri dari beberapa proses, sbb:

1. Initiating
2. Planning
3. Executing
4. Monitoring and Controlling
5. Closing

1. Initiating
Inisiasi merupakan tahap pengenalan dalam memulai proyek baru, dan memastikan bahwa pada tahap ini proyek akan dijalankan dengan benar.
Input: Mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan, menganalisis kebutuhan yangdiperlukan dalam membangun proyek dan memperkirakan resiko-resiko yang akan muncul.
Output : -Project charter terselesaikan dan disepakati.
-Terpilihnya Manajer Proyek
-Teridentifikasinya pihak-pihak yang berkepentingan.- Business case terselesaikan.
2. Planning
Tujuan utama dari perencenaan proyek adalah untuk memandu pelaksanaan proyek
Input : Berupa output-an dari proses inisiasi sebelumnya.
Output:
- Ditentukannya lingkup proyek
- Adanya kontrak tim
- Adanya WBS
- Scheduled Project terbentuk.
- Adanya daftar dari resiko yang di prioritaskan.

3. Execution
Proses executing proyek diperlukan untuk memastikan bahwa aktifitas dalam perencanaan proyek terpenuhi
Input:Berupa output dari proses perencanaan (planning).
Output: - Mengimplementasikan solusi dari masalah-masalah yang ada.
- Mengetahui data performansi kerja dari tim.
- Perencanaan Manajemen Proyek (diperbaharui).
- Terkualifikasinya daftar penjual.
4. Monitoring and Controlling
Adalah pengukuran dan pemantauan perkembangan secara berkala akan tujuan proyek untuk memastikan adanya kecocokkan antara progress dengan rencana awal proyek, selain itu untuk memantau setiap penyimpangan yang ada dari rencana awal.
Input: Berupa output-an dari proses sebelumnya
Output: - Adanya recommended corrective actions, preventive actions, dan defect repair.
- Terukurnya performansi.
- Terukurnya kontrol kualitas.
- Resolved Issues.
5. Closing
Meraih lebih banyak lagi stakeholders dan pelanggan yang menerima layanan ataupun produk akhir kita.
Output : - Final Product, service or result.
- Menutup kontrak
- Dokumentasi

SUMBER

http://iiam.blogdetik.com/2011/10/16/grup-proses-manajemen-proyek/
https://chuiecutei.wordpress.com/2012/11/03/group-proses-manajemen-proyek/
http://alistair.cockburn.us/Just-in-time+methodology+construction/v/slim

Jumat, 01 April 2016

Differences and Examples Between TOEFL and TOEIC

WHAT ARE THE DIFFERENCES BETWEEN TOEIC VS TOEFL?

   The TOEIC test is for people who want to work in a job that uses English. The TOEIC test measures a person’s English ability in the workplace. So if you are applying for a job or trying to get a promotion this is the test you need to take. Many people also like to use the TOEIC test to better understand how well they can speak English. Even if you don't plan on working in a job where you need English you can still use this test to measure your English ability.

   The TOEFL test is for people who want to study abroad in a language school or a university. The TOEFL test measures a person’s English ability for academic studies. Basically if you want to study at an ESL program abroad or would like to apply to enter a university or college you need to take the TOEFL test.

WHO TAKES THE TOEIC TEST?

   Basically anyone who needs to use English in their job. Employees in international corporations. Job applicants. Students in business, vocational, and trade schools, community colleges. Students in 
the business track of English language programs/schools.

WHO TAKES THE TOEFL TEST?

   Basically anyone who wants to study in a foreign university or college. Students in the academic track of English language programs/schools. Students in colleges or universities that have a language requirement.Applicants to scholarship and exchange programs.

WHAT ARE THE TEST FORMATS?

   The TOEIC test was originally a 2 part test that measured a student's English reading ability and listening ability. Now they have another test that measures a student's speaking and writing skills. Check with your company or organization for which test they want you to take. They offer a traditional paper test but you can also take the tests online. The TOEIC reading and listening test usually takes 2 and a half hours to finish. The TOEIC speaking and writing test takes about 80 minutes.

   The TOEFL test can only be taken online .It measure's a person't reading, speaking, listening and writing skills. The test usually takes about 4 and half hours.

WHAT ARE THE DIFFERENCES IN CONTENT?

   The content is very different between the TOEIC test versus the TOEFL. The TOEIC test is focused on business English so you will see topics ranging from contracts and marketing to eating out and buying a train ticket.

   The TOEFL test on the other hand is focused on the university and academic worlds. So you could have to read someone's flyer looking for a new roommate or listen to a class lecture on ancient history.

SOURCE :https://www.goodwinenglish.com/toeic-vs-toefl/

Kamis, 10 Maret 2016

Introduce My Self

   Hello Everyone, I want to introduce my self. My name is Aulia Harits Farizi, you can call me Ais. I was born in Pidie, 26 Desember 1996. I live at Bekasi Timur. I don't have a brother or sister. My hobby is imagine my future. What can i do for my parents or what i want in the future or something like that. And I love playing game like a MMORPG or MOBA something like Dragon Nest, Echo of Soul, Lucent Heart, League of Legends, And Dota 2.

   Now, I'm studying at the Gunadarma University Faculty of Computer Science and Technologi Information. Why I choose Gunadarma? Originally only wanted a short time. Because, I got a scholarship at the Humboldt University in germany. But, my parents told me not to go there. Maybe my parent worried about me and they don't want to be left by me. And now, i know what my parents do for me. i'll study hard for you mom and dad.